Rabu, 26 Januari 2011


Hasil research yang baru saja dilakukan membuktikan bahwa makan nasi ternyata tidak baik bagi kita.

Buktinya :

1. NASI MENYEBABKAN KECANDUAN. Responden kami yang tidak makan nasi selama sehari saja akan kelaparan dan merasa sangat ingin makan nasi lagi.

2. SETENGAH dari seluruh siswa Indonesia yang makan nasi nilainya ada di bawah rata-rata kelas.

3. Suku-suku pada zaman batu yang tidak pernah makan nasi terbukti TIDAK PERNAH mengidap tumor, Alzheimer, osteoporosis, ataupun Parkinson.

4. Dokter melarang bayi yang baru lahir untuk makan nasi. Hal ini menjadi bukti bahwa nasi punya dampak BERBAHAYA yang sudah dibuktikan oleh ilmu kedokteran.

5. Nasi yang kering biasa dimakan oleh ayam. Nah, sekarang anda perlu curiga dari mana FLU BURUNG berasal.

6. Jumlah pemakan nasi di Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pemakan nasi di negara maju. Ini mungkin salah satu penyebab KETERBELAKANGAN pada negara ini.

7. Di warung-warung, biasanya para buruh makan nasi dalam jumlah lebih banyak daripada kaum eksekutif. Hal ini membuktikan bahwa makan nasi
MENURUNKAN kemampuan ekonomi seseorang.

9. Makan nasi dapat menyebabkan rasa haus alias MENYERAP air. Padahal tubuh kita sebagian besar terdiri dari air.

10. Dalam kondisi tertentu, makan nasi MENINGKATKAN resiko kematian.
Misalnya makan nasi sambil jalan di tengah jalan tol.

11. Pengidap DIABETES lebih dianjurkan makan kentang daripada nasi.
Berarti nasi kurang baik bagi KESEHATAN.

12. Makan nasi menyebabkan keinginan mengkonsumsi sayur dan lauk.
Misalnya nasi bandeng (nasi + bandeng goreng), nasi kucing (nasi + kucing goreng), dsb. Hal ini bisa menyebabkan OBESITAS.

15. Nasi DIMASAK dalam suhu lebih dari 100 derajat Celsius. Itu panas yang cukup untuk MEMBUNUH orang.

16. Mudah kehilangan konsentrasi, sehingga tidak tahu point No. 8,13 dan 14 tidak ada.

Tarohan ! Anda pasti akan melihat ke atas lagi untuk membuktikan No. 8, no. 13 dan No. 14 Tidak ada.

Itulah keburukan dari makan NASI


sumber group fb kerupuk melempem

Senin, 24 Januari 2011

Ada fenomena alam lagi di Indonesia yang menggegerkan rakyat Indonesia , yaitu terbentuknya lambang UFO di persawahan di Dusun Jogomangsar, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta. warga menduga lambanbg tersebut berasal dari pendaratan pesawat Unidentified Flying Object (UFO) di Sleman, Yogyakarta, ternyata baru pertamakali muncul di Indonesia. Dalam sejarah, lingkaran aneh yang dikenal sebagai crop circle ini lebih sering muncul di eropa.

Situs ensiklopedia bebas terbesar, Wikipedia, Senin (24/1/2011), menulis bahwa 90 persen lingkaran aneh tersebut lebih sering terjadi di kawasan Inggris bagian selatan. Kemunculan crop circle ini semakin meningkat setelah tahun 1970-an.

Setidaknya sebanyak 26 negara pernah melaporkan adanya crop circle. Negara-negara tersebut seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggris, namun tak ada laporan serupa dari Indonesia.

Wikipedia juga menulis aneka macam praduga terkait pembentukan lingkaran aneh ini. Dari mulai dibuat dengan menidurkan tanaman dengan ikatan tali sampai dengan pemotong rumput.

Beberapa crop circle, menurut Wikipedia, juga dibuat dengan sengaja oleh perusahaan sebagai iklan produk mereka. Ada juga orang-orang yang membuat crop circle untuk sekedar berunjukrasa.

Sebelumnya diberitakan, warga Sleman, Yogyakarta, dihebohkan oleh tanda misterius di persawahan yang muncul usai angin kencang. Warga setempat meyakini tanda yang berbentuk lingkaran raksasa tersebut sebagai pendaratan  pesawat 'UFO' dari planet lain.

Lambang tersebut berbentuk lingkaran berdiameter 70 meter. Di tengah lingkaran raksasa tersebut terdapat lambang misterius. Tanda tersebut dibentuk oleh hamparan padi yang rebah setelah angin kencang tersebut.

Pihak Kepolisian pun membenarkan munculnya lambang misterius 'UFO' tersebut. Polisi bahkan sudah mengabadikan peristiwa langka tersebut.

Untuk membuktikan kebenaran tersebut Kementerian Pertahanan siap meneliti crop circle yang terbentuk di persawahan di Dusun Jogomangsar, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta. Para ahli pun akan dilibatkan dalam penelitian itu.

"Kita akan teliti, kondisi sebenarnya di lapangan, untuk saat ini kita tidak mengatakan apakah itu," kata Dirjen Pertahanan Nasional Mayjen TNI Puguh Santoso usai mengisi kuliah tamu di Universitas Brawijaya, Malang, Senin (24/1/2011).

Menurut Puguh, ahli yang akan dilibatkan antara lain ahli sains, teknologi, serta ahli yang terkait dengan kondisi tersebut. "Para ahli akan kita ajak semua untuk meneliti penyebab dari lingkaran itu," katanya.

Puguh mengatakan, penelitian itu akan dilakukan untuk memastikan bagaimana crop circle itu bisa terbentuk. Apakah itu dibuat oleh manusia atau benar-benar jejak UFO seperti yang banyak dipercaya orang.

"Agar pasti, data di lapangan kita kuatkan. Apakah itu karena manusia, atau imbas dari
fenomena alam serta teknologi," kata Puguh.

Seperti diberitakan, sebuah lingkaran menyerupai crop circle terbentuk di atas tujuh hektar lahan persawahan di Dusun Jogomangsar, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta. 

Lingkaran 'UFO' yang dikenal sebagai crop circle ini menghebohkan warga sejak Minggu kemarin. Mereka heran melihat lingkaran simetris di sawah milik Ngadiran, padahal lingkaran itu belum ada pada Sabtu (22/1) lalu.

Lingkaran itu terbentuk karena posisi padi rebah berputar ke arah kanan. Padi yang masih berdiri setinggi sekitar 60-70 cm, sedangkan yang rebah setinggi sekitar 50 cm. Lingkaran itu hingga kini masih misterius. Sejumlah ahli percaya crop circle itu buatan manusia.

"Tidak ada mekanisme eletromagnetik membentuk pola. Padi tidak berpenguruh pada eletromagnetik.  Tidak, bukan karena SUTET," ujar Profesor Riset Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin kepada detikcom, Minggu (23/1/2011).

Djamaluddin yakin bahwa lambang misterius itu dibuat oleh manusia. Hal itu karena di negara lain yang pernah terjadi hal serupa pada akhirnya terungkap bahwa yang melakukan adalah manusia.

"Apakah daerah itu jauh dari pemukiman warga ? maka mungkin itu rekayasa karena tidak ada saksi. Kalaupun dekat dengan pemukiman warga, berarti itu dilakukan tanpa sepengetahuan warga sekitar," paparnya.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan penyebabnya adalah faktor alam seperti angin puting beliung, Djamal juga membantah hal itu.

"Kalau lihat dari gambar, puting beliung tidak mungkin membentuk pola yang rapi. Tidak mungkin alam yang membentuk pola serapi ini," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, warga Sleman, Yogyakarta, dihebohkan oleh tanda misterius di persawahan yang muncul usai angin kencang. Warga setempat meyakini tanda yang berbentuk lingkaran raksasa tersebut sebagai pendaratan  pesawat 'UFO' dari planet lain.

Lambang tersebut berbentuk lingkaran berdiameter 70 meter. Di tengah lingkaran raksasa tersebut terdapat lambang misterius. Tanda tersebut dibentuk oleh hamparan padi yang rebah setelah angin kencang tersebut.

Pihak Kepolisian pun membenarkan munculnya lambang misterius 'UFO' tersebut. Polisi bahkan sudah mengabadikan peristiwa langka tersebut.

 
Untuk lebih jelas , lihat gambarnya :
 

Selasa, 11 Januari 2011

kimous and demon .
suatu persahabatan amazing yg pernah ada dalam hidupku .
seperti lagu vierra rasa ini .
smuanya menggambarkan tentang persahabatanku bersama demon .

aku ada di saat Demon terpuruk bersama masa lalunya .
Dan Demon ada di saat orang yg ku cintai pergi brsma orang yg di cintai Demon .

kita saling berbagi .
saling mengisi .
saling bercanda , tertawa , bahkan meneteskan air mata bersama .


Demon larut dalam persahabatan ini .
hingga dia mencintaiku .

Aku menangis dan rasanya ingin berteriak saat Demon berkata:

'gue suka sama lo , gue sayang ma lo , nd w pengen jadi co lo'

Seketika itu hujan meneteskan air.a perlahan .

Membuat suasana menjadi romantik .

Tapi aku tak suka hal itu .
Itu semua mbuat q mnjdi sedih .
Itu semua mbuat bersahabatan qt menjadi gak asiik seperti biasanya .

Aku tak ingin lebih jauh menyakitimu .
Aku tak ingin membuat dirimu rapuh atas kehadiranku .
Aku tak ingin kau jauh meninggalkanku .

Biarlah semua ini berjalan dengan sempurna tanpa adanya cinta .

Demon mengerti .
Demon paham tentang apa yg aku bicarakan .

'gw cuma butuh waktu untuk tetap ada brsma lo tanpa adanya cinta'

Aku dan Demon sama-sama menangis bahagia .
Di saat aku dan Demon tau .
Bahwa persabatan kita indah tanpa adanya 'Cinta' .

dia ada tp bagiakan tag ada .
dia nyata tp bagi ku maya.
dia sahabat tp laksana musuh .
dia indah tp kelabu .

sikap mu bikin ku rapuh.
kata2 mu bikin hati ku pedih.
sifat mu bikin semua hal yg tampak indah jadi ombak d perairan sungai.
ini kah persahabatan ..?
atau derita kah yg pantaz d sebut .

jemari ku mulaii lelah meminta kpda Nya agar qm seperti sedia kala.
bibir ini mulai getar menyebut nama mu d stiap doa ku.
otak ini mulaii letih memikirkan langkah menyapamu.

beri aku pasti..
beri aku jawab..
beri aku senyum.

TOLONG ..!
kepada papah yang telah membesarkan ku...
maaf , karna aku belum bisa mengukir bahagia di wajah tua mu..
maaf, karna ku belum bisa menanam bangga dalam hati mu..
maaf , untuk semua air mata yang yang kau tumpahkan karna ku..
maaf , karna ku belum mampu menghapus beban di tubuh lelahmu..
papah...
terima kasih untuk cinta dan do'a untuk ku ...
I LOVE MY DAD <3 ....
Semua ini takkan terganti , persahabatan ini akan indah sepanjang masa. aku dan kalian abadi , aku dan kalian sampai mati :)








aku sayang kalian semua :)


Senin, 10 Januari 2011


Beberapa pengguna windows 7 mungkin tidak trelalu tertarik dengan fitur Windows Transparency Glass (Fitur yang membuat tampilan taskbar , start menu , dan border menjadi transparan) karena tidak terbiasa dan menghabiskan memory. Meski demikian , tidak sedikit yang menyukai fitur tersebut karena membuat tampilan windows menjadi lebih hidup.


                Windows Tranparency Glass bisa di nonaktifkan atau sebaliknya dibuat menjadi lebih transparan. Untuk menonaktifakan atau mengaktifkan Windows Transparency Glass bisa dari Search program and files  → aero → change windows glass color.


                Untuk menonaktifkan transparency , hilangkan centang pada checkbox Enabled Transparency , sedangkan untuk mengaktifkannya beri centang pada pada checkbox tersebut. Selain itu, kita juga bisa mengatur kadar tranparansinya pada bagian Color intensity. Selain pengaturan transparansi, terdapat juga pengaturan komposisi warna pada bagian Color Mixer.

sumber : Windows 7 missing Tric's


I. PENDAHULUAN
Penggerakan dalam organisasi merupakan suatu bentuk aplikasi dari pengaturan suatu organisasi yang dilaksanakan oleh para angotanya untuk mencapai tujuan kelompok atau organisasi tersebut. Berbicara tentang penggerakan pada organisasi pemuda maka efek yang dapat dirasakan atas apa terjadi pada pergerakan organisasi pemuda dan mahasiswa yang terjadi sejak dulu hingga saat ini. mahasiswa. Hal ini bertujuan untuk mencapai suatu keseimbangan antar bagian organisasi.

II. PEMBAHASAN
Di Indonesia kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya. 
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia pun, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa. Misalnya saja pergerakan Budi Utomo merupakan wadah perjuangan yang pertama kali memiliki struktur pengorganisasian modern. Didirikan di Jakarta, oleh pemuda-pelajar-mahasiswa dari lembaga pendidikan Stovia, wadah ini merupakan refleksi sikap kritis dan keresahan intelektual terlepas dari primordialisme Jawa yang ditampilkannya.. Organisasi pemuda dan mahasiswa tersebut merupakan cikal dari perjuangan nasional yang menghasilkan kebebasan bangsa Indonesia. Selain Budi Utomo, para pemuda di daerah pun juga mendirikan organisasi kepemudaan yang sudah mulai terstruktur dengan baik seperti halnya sruktur organisasi Budi Utomo sendiri.
Contoh lain yang lebih dekat adalah zaman reformasi yang kita rasakan saat ini. Catatan sejarah membuktikan padsa kita bahwa untuk mencapai masa reformasi ini, dulunya terjadi penggerakan besar-besaran oleh mahasiswa seluruh penjuru negeri. 
Beberapa contoh tersebut dapat kita lihat bahwa pentingnya penerapan pada organisasi pemuda dan mahasiswa karena merupakan suatu kekuatan besar dalam perubahan suatu era kehidupan.
Begitu pula untuk penerapan penggerakan dalam organisasi kepemudaan seperti kita. Tentunya akan sangat bermanfaat untuk para anggota organisasi tersebut.

III. PENUTUP
Penggerakan mahasiswa sangatlah penting dalam suatu kegiatan organisasi karena dengan adanya hal itu, mahasiswa dapat memantau jalannya kehidupan berpolitik, selain itu juga berguna untuk kehidupan bermasyarakat dan Lingkungannya, sesuai tridarma perguruan tinggi.

Sabtu, 08 Januari 2011

I. PENDAHULUAN

Salah satu aspek memanfaatkan pegawai ialah pemberian motivasi (daya perangsang) kepada pegawai, dengan istilah populer sekarang pemberian kegairahan bekerja kepada pegawai. Telah dibatasi bahwa memanfaatkan pegawai yang memberi manfaat kepada perusahaan. Ini juga berarti bahwa setiap pegawai yang memberi kemungkinan bermanfaat ke dalam perusahaan, diusahakan oleh pimimpin agar kemungkinan itu menjadi kenyataan. Usaha untuk merealisasi kemungkinan tersebut ialah dengan jalan memberikan motivasi. Motivasi ini dimaksudkan untuk memberikan daya perangsang kepada pegawai yang bersangkutan agar pegawai tersebut bekerja dengan segala daya dan upayanya (Manulang , 2002).
Menurut The Liang Gie Cs. (Matutina dkk ,1993) bahwa pekerjaan yang dialakukan oleh seseorang manajer dalam memberikan inspirasi, semangat, dan dorongan kepada orang lain (pegawai) untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini dimaksudkan untuk mengingatkan orang-orang atau pegawai agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari orang tersebut. Oleh karena itu seorang manajer dituntut pengenalan atau pemahaman akan sifat dan karateristik pegawainya, suatu kebutuhan yang dilandasi oleh motiv dengan penguasaan manajer terhadap perilaku dan tindakan yang dibatasi oleh motiv, maka manajer dapat mempengaruhi bawahannya untuk bertindak sesuai dengan keinginan organisasi.
Menurut Martoyo (2000) motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan yang kita inginkan. Dengan kata lain adalah dorongan dari luar terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Dengan dorongan (driving force) disini dimaksudkan desakan yang alami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup, dan kecendrungan untuk mempertahankan hidup. Kunci yang terpenting untuk itu tak lain adalah pengertian yang mendalam tentang manusia.
II. PEMBAHASAN
Motivasi berasal dari motive atau dengan prakata bahasa latinnya, yaitu movere, yang berarti “mengerahkan”. Seperti yang dikatakan Liang Gie dalam bukunya Martoyo (2000) motive atau dorongan adalah suatu dorongan yang menjadi pangkal seseorang melakukan sesuatu atau bekerja. Seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang yang melaksanakan upaya substansial, guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya, dan organisasi dimana ia bekerja. Seseorang yang tidak termotivasi, hanya memberikan upaya minimum dalam hal bekerja. Konsep motivasi, merupakan sebuah konsep penting studi tentang kinerja individual. Dengan demikian motivasi atau motivation berarti pemberian motiv, penimbulan motiv atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Dapat juga dikatakan bahwa motivation adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu (Martoyo , 2000).
Manusia dalam aktivitas kebiasaannya memiliki semangat untuk mengerjakan sesuatu asalkan dapat menghasilkan sesuatu yang dianggap oleh dirinya memiliki suatu nilai yang sangat berharga, yang tujuannya jelas pasti untuk melangsungkan kehidupannya, rasa tentram, rasa aman dan sebagainya.
Menurut Martoyo (2000) motivasi kinerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Menurut Gitosudarmo dan Mulyono (1999) motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan atau kegiatan tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang manusia pasti memiliki sesuatu faktor yang mendorong perbuatan tersebut. Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan. Tanpa adanya motivasi dari para karyawan atau pekerja untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Sebaliknya apabila terdapat motivasi yang besar dari para karyawan maka hal tersebut merupakan suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Motivasi atau dorongan kepada karyawan untuk bersedia bekerja bersama demi tercapainya tujuan bersama ini terdapat dua macam, yaitu:
a. Motivasi finansial, yaitu dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial kepada karyawan. Imbalan tersebut sering disebut insentif.
b. Motivasi nonfinansial, yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial/ uang, akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, pendekatan manusia dan lain sebagainya (
Gitosudarmo dan Mulyono , 1999).
Menurut George R. dan Leslie W. (dalam bukunya Matutina. dkk , 1993) mengatakan bahwa motivasi adalah “……getting a person to exert a high degree of effort ….” yang artinya motivasi membuat seseorang bekerja lebih berprestasi. Sedang Ravianto (1986) dalam bukunya ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kinerja, yaitu atasan, rekan, sarana fisik, kebijaksanaan dan peraturan, imbalan jasa uang, jenis pekerjaan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan (action atau activities) dan memberikan kekuatan yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidak seimbangan. Ada definisi yang menyatakan bahwa motivasi berhubungan dengan :
  1. Pengaruh perilaku.
  2. Kekuatan reaksi (maksudnya upaya kerja), setelah seseorang karyawan telah memutuskan arah tindakan-tindakan.
  3. Persistensi perilaku, atau berapa lama orang yang bersangkutan melanjutkan pelaksanaan perilaku dengan cara tertentu. (Campell , 1970).
Teori motivasi dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu teori kepuasan (content theory) dan teori proses (process theory). Teori ini dikenal dengan nama konsep Higiene, yang mana cakupannya adalah:
1. 
Isi Pekerjaan.
Hal ini berkaitan langsung dengan sifat-sifat dari suatu pekerjaan yang dimiliki oleh tenaga kerja yang isinya meliputi :
Prestasi, upaya dari pekerjaan atau karyawan sebagai aset jangka panjang dalam menghasilkan sesuatu yang positif di dalam pekerjaannya, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, pengembangan potensi individu.
2. 
Faktor Higienis.
Suatu motivasi yang dapat diwujudkan seperti halnya : gaji dan upah, kondisi kerja, kebijakan dan administrasi perusahaan, hubungan antara pribadi, kualitas supervisi.
Pada teori tersebut bahwa perencanaan pekerjaan bagi karyawan haruslah menunjukkan keseimbangan antara dua faktor.
Teori Motivasi Kepuasan.Teori yang didasarkan pada kebutuhan insan dan kepuasannya. Maka dapat dicari faktor-faktor pendorong dan penghambatnya. Pada teori kepuasan ini didukung juga oleh para pakar seperti Taylor yang mana teorinya dikenal sebagai Teori Motivasi Klasik. Teori secara garis besar berbicara bahwa motivasi kerja hanya dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan kerja baik secara biologis maupun psikologis. Yaitu bagaimana mempertahankan hidupnya. Selain itu juga
Teori Hirarki Kebutuhan (Need Hirarchi) dari Abraham Maslow yang menyatakan bahwa motivasi kerja ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan kerja baik secara biologis maupun psikologis, baik yang berupa materi maupun non-materi.
Secara garis besar tersebut teori jenjang kebutuhan dari Maslow dari yang rendah ke yang paling tinggi yang menyatakan bahwa manusia tidak pernah merasa puas, karena kepuasannya bersifat sangat relatif maka disusunlah hirarki kebutuhan seperti hasrat menyususn dari yang teruraikan sebagai berikut:
  1. Kebutuhan pokok manusia sehari-hari misalnya kebutuhan untuk makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan fisik lainnya (physical need). Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah, apabila sudah terpenuhi maka diikuti oleh hirarki kebutuhan yang lainnya.
  2. Kebutuhan untuk memperoleh keselamatan, keselamatan, keamanan, jaminan atau perlindungan dari yang membayangkan kelangsungan hidup dan kehidupan dengan segala aspeknya (safety need).
  3. Kebutuhan untuk disukai dan menyukai, disenangi dan menyenangi, dicintai dan mencintai, kebutuhan untuk bergaul, berkelompok, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, menjadi anggota kelompok pergaulan yang lebih besar (esteem needs).
  4. Kebutuhan untuk memperoleh kebanggaan, keagungan, kekaguman, dan kemasyuran sebagai seorang yang mampu dan berhasil mewujudkan potensi bakatnya dengan hasil prestasi yang luar biasa (the need for self actualization). Kebutuhan tersebut sering terlihat dalam kehidupan kita sehari-hari melalui bentuk sikap dan prilaku bagaimana menjalankan aktivitas kehidupannya (Zainun , 1997).
  5. Kebutuhan untuk memperoleh kehormatan, pujian, penghargaan, dan pengakuan (esteem need).
Teori Motivasi Proses.
Teori ini berusaha agar setiap pekerja giat sesuai dengan harapan organisasi perusahaan. Daya penggeraknya adalah harapan akan diperoleh si pekerja.
Dalam hal ini teori motivasi proses yang dikenal seperti :
  • Teori Harapan (Expectancy Theory), komponennya adalah: Harapan, Nilai (Value), dan Pertautan (Instrumentality).
  • Teori Keadilan (Equity Theory), hal ini didasarkan tindakan keadilan diseluruh lapisan serta obyektif di dalam lingkungan perusahaannya.
  • Teori Pengukuhan (Reinfocement Theory), hal ini didasarkan pada hubungan sebab-akibat dari pelaku dengan pemberian kompensasi.
Teori Motivasi Prestasi (Achievement Motivation) dari McClelland
Teori ini menyatakan bahwa seorang pekerja memiliki energi potensial yang dapat dimanfaatkan tergantung pada dorongan motivasi, situasi, dan peluang yang ada. Kebutuhan pekerja yang dapat memotivasi gairah kerja adalah :
  1. Kebutuhan akan prestasi dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses.
  2. Kebutuhan akan kekuasaan : kebutuhan untuk membuat orang berprilaku dalam suatu cara yang orang-orang itu (tanpa dipaksa) tidak akan berprilaku demikian.

Kebutuhan akan afiliasi : hasrat untuk hubungan antar pribadi yang ramah dan karib (Robbins , 1996)
Teori X dan Y dari Mc. Gregor.
Teori ini didasarkan pada asumsi-asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teori X dan mana yang menganut teori Y.

Pada asumsi teori X menandai kondisi dengan hal-hal seperti karyawan rata-rata malas bekerja, karyawan tidak berambisi untuk mencapai prestasi yang optimal dan selalu menghindar dari tanggung jawab, karyawan lebih suka dibimbing, diperintah dan diawasi, karyawan lebih mementingkan dirinya sendiri. Sedangkan pada asumsi teori Y menggambarkan suatu kondisi seperti karyawan rata-rata rajin bekerja. Pekerjaan tidak perlu dihindari dan dipaksakan, bahkan banyak karyawan tidak betah karena tidak ada yang dikerjakan, dapat memikul tanggung jawab, berambisi untuk maju dalam mencapai prestasi, karyawan berusaha untuk mencapai sasaran organisasi (Robbins dalam bukunya Umar, 2000).
Dalam hal ini motivasi dan kemampuan karyawan merupakan salah satu aspek atau faktor yang dapat meningkatkan sinergik (synergistic effect). Maka pembinaan terhadap sumber daya manusia tidak pada penyelenggaraan latihan (training) saja, tetapi juga didukung dengan pengembangan atau pembinaan selanjutnya (development).
Menurut Mitchell (dalam Winardi , 2000) tujuan dari motivasi adalah memperediksi perilaku perlu ditekankan perbedaan-perbedaan antara motivasi, perilaku dan kinerja (performa). Motivasilah penyebab perilaku; andai kata perilaku tersebut efektif, maka akibatnya adalah berupa kinerja tinggi.
Prestasi Kerja
Pengertian Prestasi Kerja
Faktor kritis yang berkaitan dengan keberhasilan jangka panjang organisasi adalah kemampuan mengukur baik karyawan-karyawannya berkarya dan menggunakan informasi. Prestasi kerja yang didapatkan oleh para pekerja organisasi perusahaan merupakan suatu harapan yang mutlak, dan tidaklah mudah untuk mendapatkannya karena banyak kriteria-kriteria serta usaha yang keras yang akan dijalani atau dilalui oleh para pekerja tersebut. Motivasi karyawan untuk bekerja, mengembangkan kemampuan pribadi, dan meningkatkan kemampuan dimasa mendatang dipengaruhi oleh umpan balik mengenai kinerja masa lalu dan pengembangan kinerja yang akan datang.
Orang-orang yang termotivasi untuk berprestasi, memiliki tiga macam ciri umum sebagai berikut:
  1. Sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat.
  2. Orang-orang yang berprestasi tinggi juga menyukai situasi-situasi dimana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain seperti misalnya kemanjuran.
  3. Mengidentifikasikan mereka yang berprestasi tinggi, adalah bahwa mereka menginginkan lebih banyak umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.
Penilaian Prestasi Kerja
Penilaian prestasi kerja pada dasarnya merupakan pengukuran yang sistematik terhadap penampilan kerja karyawan itu sendiri dan terhadap taraf potensi karyawan dalam upayanya mengembangkan diri untuk kepentingan perusahaan/ organisasi. Menurut (Martoyo , 2000) penilaian prestasi kerja adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Apabila penilaian prestasi kerja tersebut dilaksanakan dengan baik tertib dan benar, maka akan dapat membantu meningkatkan motivasi kerja dan sekaligus juga meningkatkan loyalitas organisasi organisasional dari para karyawan. Penilaian prestasi kerja (Perpormance Apprasial) ini pada dasarnya merupakan salah satu faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien.
Pembinaan dan pengembangan terhadap para karyawan adalah salah satu kegiatan dalam rangka menyesuiakan diri dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi, baik bagi para karyawan lama maupun bagi karyawan yang baru. Dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan karier para karyawan, maka perlu dilakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh para karyawan. Menurut (Soeprihanto , 1998) penilaian prestasi kerja adalah suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui sejauh mana seorang karyawan telah melaksanakan perkerjaannya masing-masing secara keseluruhan.
Tujuan Penilaian Prestasi KerjaPrestasi kerja tersebut sangat erat hubungannya dengan masalah latihan dan pengembangan, perencanaan karier/ kenaikan pangkat maupun masalah pengupahan. Oleh karena itu informasi secara rutin tentang prestasi kerja seorang karyawan sangat penting untuk turut serta menentukan kebijaksanaan dibidang personalia.
Secara terperinci, tujuan penilaian prestasi kerja adalah sebagai berikut:
  • Mengetahui keadaan keterampilan dan kemampuan setiap karyawan secara rutin
  • Untuk digunakan sebagai dasar perencanaan bidang personalia, khususnya penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja.
  • Dapat digunakan sebagai dasar pengembangan dan pemberdayagunaan karyawan seoptimal mungkin; sehingga antara lain dapat diarahkan jenjang kariernya atau perencanaan karier, kenaikan pangkat dan kenaikan jabatan.
  • Mendorong terciptanya hubungan timbal balik yang sehat antara atasan dan bawahan.
  • Mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan dari bidang personalia, khususnya prestasi kerja dalam bekerja.
Elemen-elemen Pokok Sistem Prestasi Kerja
Peranan Dari Faktor-faktor Motivasi Dalam Penciptaan Kualitas Kerja
Mulai dari adanya manusia di muka bumi, motivasi tersebut sudah ada bertumbuh secara beriringan dengan pertumbuhannya (selama manusia hidup). Keterkaitan dengan para pekerja dan organisasi, pada masa sekarang ini motivasi tersebut sudah menjadi suatu hal yang sudah tidak asing lagi, dan karenanya menjadi perhatian dari para manajer dalam hal mengelola sumber daya manusia yang dijadikan aset penting bagi organisasi. 
Salah satu faktor yang dirasakan sangat penting di dalam penentuan keberhasilan serta kelangsungan hidup organisasi adalah tingkat kemampuan dan keterampilan dari para pekerjanya.
Tetapi secara kenyataannya tidak semua karyawan yang memiliki kriteria tersebut sesuai dengan harapannya dan juga terdapatnya pekerja yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi, tetapi tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, maka dengan demikian organisasi tersebut belum menciptakan kualitas kerja yang baik atau prestasi kerja yang sesuai dengan harapannya.
Secara garis besar semua organisasi memiliki kepentingan serta tujuan yang berbeda-beda sama seperti yang dimiliki oleh organisasi. Maka perhatian dari para manajer organisasi atau perusahaan sangat diperlukan guna meningkatkan kualitas kerja sumber daya manusia yang dimiliki, agar dapat mencapai tujuan dan dapat bersaing.
Disamping itu juga terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan alat pemotivasian karyawan atau pekerja sehingga mereka dapat terdorong dan semangat dalam melaksanakan pekerjaannya diantaranya adalah:
  1. Melibatkan atau mengikutsertakan dengan maksud mengajak karyawan untuk berprestasi secara efektif dalam proses operasi dan produksi organisasi.
  2. Komunikasi, yaitu melakukan penginformasian secara jelas terhadap tujuan yang ingin dicapai, cara-cara pencapaian dan kendala yang sekiranya akan dihadapi.
  3. Pengakuan, yang pada dasarnya berupa pemberian penghargaan dan pengakuan yang tepat dan wajar kepada karyawan atas prestasi kerja yang dicapai.
  4. Wewenang pendelegasian, yaitu berkaitan dengan pendelegasian sebagai wewenang dan kebebasan untuk mengambil keputusan serta kreatifitas karyawan.
  5. Perhatian timbal balik, yaitu berkaitan dengan pengungkapan atas harapan dan keinginan pemilik atau pemimpin dan pengelola organisasi pada karyawan serta memahami, memperhatikan dan berusaha memenuhi kebutuhan karyawannya.
Karena melibatkan individu dan organisasi, maka hal tersebut merupakan suatu kerumitan dalam memotivasi pekerja untuk dapat bekerja sesuai dengan harapan. Hal ini mengingatkan bahwa terdapatnya faktor-faktor yang bersumber dari karyawan seperti kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, sikap, dan kemampuan. Sedangkan faktor-faktor yang bersumber dari organisasi itu sendiri seperti, pembayaran atau gaji, keamanan pekerja, hubungan sesama pekerja, pengawasan, pujian-pujian, dan pekerjaan itu sendiri.
III. DAFTAR PUSTAKA