WAWASAN NUSANTARA
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas mata pelajaran PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN dengan pembahasan
“Wawasan Nusantara ” dalam bentuk makalah.
Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua serta penggunaan internet,
sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga
materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai, Amiin.
I.
PENDAHULUAN
Manusia dalam menjalankan tugas dan kegiatan hidupnya
bergerak dalam dua bidang yaitu universal filosofis dan sosial politis. Bidang
universal filosofis bersifat transeden dan idealistik misalnya dalam bentuk
aspirasi bangsa, pedoman hidup dan pandangan hidup bangsa. Aspirasi bangsa ini
menjadi dasar wawasan nasional bangsa Indonesiadalam kaitannya dengan
wilayah Nusantara.Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang
berbhineka, negara Indonesia memiliki unsur – unsur kekuatan
sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang
strategis dan kaya akan sumber daya alam (SDA). Sementara kelemahannya terletak
pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam
satu bangsa, satu negara dan satu tanah air.Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak
terlepas dari pengaruh interaksidan interelasi dengan lingkungan sekitarnya
(regional atau internasional).
Dalam hal ini bangsa Indonesia memerlukan prinsip
– prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang – ambing dalam
memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita – cita serta tujuan
nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional
yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut WAWASAN NUSANTARA.
Karena hanya dengan upanya inilah bangsa dan negara Indonesia tetap
eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju mayarakat yang adil, makmur dan
sentosa.
II. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
Wawasan nusantara adalah cara pandang suatu bangsa yang telah
menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba
terhubung (melalui interaksi dan interrelasi ) dan dalam pembangunannya di
lingkungan nasional ( temasuk local dan propinsional), regional, serta global.
Atau Wawasan
Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan
sekitarnya berdasarkan ide nasionalnya yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945
(Undang-Undang Dasar 1945) yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang
merdeka, berdaulat, bermartabat serta menjiawai tata hidup dalam mencapai
tujuan perjuangan nasional.
Wawasan Nusantara telah diterima dan disahkan sebagai konsepsi politik kewarganegaraan yang termaktub / tercantum dalam dasar-dasar berikut ini :
Wawasan Nusantara telah diterima dan disahkan sebagai konsepsi politik kewarganegaraan yang termaktub / tercantum dalam dasar-dasar berikut ini :
·
Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tanggal 22 maret 1973
·
TAP MPR Nomor IV/MPR/1978 tanggal 22 maret 1978 tentang GBHN
·
TAP MPR nomor II/MPR/1983 tanggal 12 Maret 1983
III.
PAHAM KEKUASAAN
1. Paham – paham Kekuasaan
a. Paham
Machiavelli
Dalam bukunya tentang politik dengan judul : The Prince
Machiavelli memberikan pesan tentang cara membentuk kekuatan politik yang besar
agar sebuah negara dapat berdiri kokoh, di dalam terkandung beberapa kostulat
dan cara pandang bagaimana memelihara kekuasaan politik menurut Machiavelli ,
sebuah negara akan bertahan bila menerapkan dalil-dalil :
·
Pertama, dalam merebut dan
mempertahankan kekuasaan segala cara di halalkan
·
Kedua, untuk menjaga
kekuasaan rezim , politik adu domba adalah sah.
·
Ketiga, dalam dunia politik ,yang kuat pasti
dapat bertahan dan menang.
b. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte ( abad XVIII )
Merupakan revilusioner dibidang cara pandang dan pengikut teori
Machiavelli .
Napoleon berpendapat bahwa :
·
Perang di masa depan akan
merupakan perang total yang mengerahkan segala daya upaya dan kekuatan nasional
·
Kekutan politik harus di
dampingi kekutan logistik dan ekonomi nasional yang di dukung sosbud berupa
IPTEK sautu bangsa demi untuk membentuk kekutan hamkam dalam mendukung dan
menjajah negara negara Perancis .
c. Paham Jenderal Clausewitz.
Bersama dengan era napoleon
di rusia hidup jenderal Clausewitz (diusir napoleon dari negaranya hingga ke
rusia) . Clau sewitz kahirnya bergabung dan menjadi penasehat militer staf umum
tentara kekaisaran rusia . Jenderal Clausewit menulis sebuah buku tentang
perang yang Vom Kriege. Jenderal Clausewit menulis sebuah buku tentang perang
yang Vom Kriege Menurut Clausewit, perang adalah : Kelanjutan politik dengan
cara lain . Peperangan adalah sah –sah saja dalam memcapai tujuan nasional
suatu bangsa pemikiran tersebut inilah yang membenarkan / menghalalkan Prusia
ber ekspansi sehingga menimbulkan Perang Dunia I dengan kekalahan dipihak
Prusia (Kekaisaran Jerman).
d. Paham Fuerback dan Hegel .
Pada
abad XV11 maraknya paham Perdagangan Bebas ( Merchantilism ) merupakan nenek
moyang Liberalisme .
Paham
ini berpendapat bahwa :
·
Ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara
adalah seberapa besar surplus ekonominya terutama terukur dari emas,
e.
Paham Lenin ( Abad XIX )
Lenin
telah memodifikasi ajaran Clausewitz, menurut Lenin, perang ialah : Kelanjutan
politik secara kekerasan . Bahkan rekan Lenin yaitu : Mao zhe dong lebih ekstrim
lagi ,yaitu perang ialah
·
Kelanjutan politik dengan pertumpahan
darah .
·
Perang bahkan pertumpahan darah atau
revolusi di negara lain diseluruh dunia adalah sah-sah saja ,yaitu dalam
kerangka mengkonomiskan seluruh bangsa di dunia.
f.
Paham Lucian W.Pye dan Sidney .
Dalam
bukunya : political culture and Political Development, menjelaskan :
·
Adanya peranan unsur-unsur subyektif dan
psilogis dalam tatanan dinamikan kehidupan politik suatu bangsa, sehingga
kemantapan suatu sistem politik dinamika hanya dapat dicapai bila berakar pada
kebudayaan politik bangsa yang bersangkutan.
·
Kebudayaan politik akan menjadi
pandangan baku dalam melihat kesejahteraan sebagai politik, dengan demikian,
maka dalam memproyeksikan eksistensi kebudayaan politik tidak semata-mata di
tentukan kondisi-kondisi obyektiftapi juga harus menghayati.
IV.
TEORI-TEORI GEOPOLITIK
Geopolitik
berasal dari kata geo atau bumi, sedangkan politik berarti kekuatan yang
berdasarkan pada pertimbangan “dasar dalam menentukan alternatif kebijaksanaan
dasar nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
a. Pandangan ajaran Frederich Ratzel
Pada abad ke 19, untuk pertama kalinya Frederich Ratzel merumuskan
tentang ilmu bumi politik sebagai hasil penelitian secara ilmiah dan universal
(tidak khusus suatu negara).
Pokok – pokok ajaran Frederich Ratzel adalah :
·
Dalam hal tertentu
pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan pertumbuhan organisme yang
memerlukan ruang lingkup melalui proses :
·
Lahir – Tumbuh – Berkembang
– survive of life, menyusut dan mati.
·
Negara identik dengan suatu
ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan, makin luas
potensi ruang tersebut, makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh.
·
Suatu bangsa dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam, hanya yang
unggul yang dapat bertahan terus.
·
Semakin tinggi budaya suatu
bangsa, semakin besar ketumbuhan dukungan akan sumber daya alam yang
diperlukan.
Ilmu bumi politik Ratzel menimbulkan : 2 aliran yaitu
1.
Kekuatan di
darat Ratzel melihat adanya
persaingan antara kedua
2.
Kekuatan di laut maka Ratzel mengemukakan pemikiran yang
baru.
↓
Dengan meletakan dasar : supra struktur Geopolitik
Yang meliputi : kekuatan total atau menyeluruhsuatu bangsa harus
mampu mewadahi pertumbuhannya dihadapkan pada situasi dan kondisi lingkungan
geografisnya. Pemikiran Ratzel menyatakan, bahwa ada keterkaitan antara
struktur politik (kekuatan politik) dengan geografi disatu pihak, dengan
tuntutan perkembangan atau pertumbuhan negara yang dianalogikan dengan
organisme (kehidupan biologis) di satu pihak.
b. Pandangan ajaran Rudolf Kjellen.
Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel (Teori
Organisme), jika Ratzel negara “dianalogikan” sebagai organisme maka Kjellen
menyatakan negara adalah suatu organisme yang dianggap sebagai “Prinsip dasar”
Pokok – pokok ajaran Rudolf Kjellen adalah :
·
Negara sebagai satuan
biologis, suatu organisme hidup yang juga mempunyai intelektual.
·
Tujuan negara dicapai dengan
ruangan yang luas untuk pengembangan secara bebas kemampuan rakyatnya.
·
Negara merupakan sistem
politik atau pemerintahan yang meliputi bidang :
·
Geopolitik, ekonomi politik,
demo politik, sospol dan kratopol. (pol.pem)
·
Negara tidak harus
bergantung dengan sumber pembekalan dari luar tapi harus mampu berswasembada
dan memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi untuk meningkatkan kekuatan
nasionalnya.
- Kedalam, mencapai persatuan dan kesatuan yang harmonis
- Keluar, memperoleh batas – batas negara yang lebih baik
c. Pandangan ajaran karl.haushofer.
Pandangan ini berkembang di jerman,kekuasan
Adolf Hitler (nasisme). Jepang ,kekuasaan Hako Ichu (militerisme dan fasisme]).
Pokok-pokok ajaran Haushofer (menganut ajaran Kjellen) adalah:
·
Kekuasaan Imperium Daratan
yang kompak akan dapat mengejar
·
Kekuasaan Imperium Maritim
untuk menguasai pengawasan di laut
·
Beberapa negara besar di
dunia akan timbul dan akan menguasai:
·
Eropa,Afrika dan Asia Barat
(Jerman dan Itali) serta Jepang di Asia Timur Raya.
·
Geopolitik ialah doktrin
negara yang menitik beratkan pada soal-soal strategi perbatasan ,ruang,ruang
hidu bangsa dan tekanan-tekanan kekuasaan dan sosial yang rasial mengharuskan
pembagian baru dari kekayaan alam di dunia .
(Geopolitik adalah landasan dari tindakan politik dalam perjuangan
kelangsungan hidup untuk memdapatkan ruang hidupnya).
d. Pandangan Ajaran Sir Halford Mackinder.
Ahli Geopolitik ini menganut konsep
kekuatan ,yaitu: kekuatan di Darat (wawasan benua) ,ajarannya adalah:
·
Barang siapa dapat menguasai
daerah jantung yaitu: Eurasia (Eropa dan Asia) akan dapat menguasai pulau dunia
yaitu Eropa,Asia,dan Afrika, barang siapa dapat menguasai pulau di dunia akhirnya
dapat mengusai dunia
e. Pandangan Ajaran Sir Wartel Raleigh dan Alfred Thyer Mahan .
Kedua ahli ini mempunyai gagasan tentang kekuatan di lautan
[wawasan Bahari]
·
Barang siapa yang mengusai
lautan akan mengusai perdangan Mengusai perdagangan berarti mengusai kekayaan
dunia ,sehingga akhirnya menguasai Dunia
f. Pandangan Ajaran W.Mitchel A.Saversky ,Giulio Douhet ,dan John
Frederik Charles Fuller
Keempat ahli mempunyai gagasan tentang kekuatan di udara (wawasan
dirgantara)
·
Kekuatan udara mempunyai
daya tangkis terhadap ancaman yang dapat di andalkan dan melumpuhkan kekuatan
lawan dengan penghancuran di kandang lawan itu sendiri agar tidak mampu bergerak
menyerang.
g. Pandangan ajaran Nicholas J. Spykman
Ajarannya menghasilkan Teori Daerah Batas (Rimland) yaitu Wawasan
Kombinasi, menggabungkan kekuatan Darat, Laut & Udara, sesuai dengan
keperluan & kondisi suatu negara.
V. IMPLEMENTASI WAWASAN
NUSANTARA
Wawasan Nusantara
senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara
utuh dan menyeluruh sebagai berikut :
1. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan Negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud pemerintahan yang kuat , aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan rakyat.
2. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakantatanan ekonomi yang benar – benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata .
3. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan social budaya akan menciptakansikap batiniah dan lahiriah yang mengakui , menerima , dan dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinnekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia pencipta .
4. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan Hankam akan menumbuhkankesadaran cinta tanah air dan bangsa yang lebih lanjutkan membentuk sikap bela negara pada setiap warga Negara Indonesia.
VI.
KESIMPULAN
Wawasan
Nusantara adalah pandangan untuk menjadi bangsa yang satu danutuh dalam satu kesatuan republic Indonesia.
Untuk mencapai tujuan nasional makadiperlukan suatu paham geopolitik dan
dikembangkan menjadi wawasan nusantaradan diwujudkan sebagai satu kesatuan
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
Kesatuan wawasan nusantara ini dilakukan dengan cara desentralisasi
dalampenyelenggaraan pemerintahan.
VII. SARAN
1. Kepulauan nusantara sebagai
satu kesatuan ekonomi yaitu pemerataan ekonomidan pembangunan di semua daerah.
2. Perwujudan kepulauan
nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya yaitumengeksplorasi ragam budaya
dengan cara promo budaya ke manca negara.Perwujudan kepulauan nusantara sebagai
satu kesatuan pertahanan dankeamanan diperlukan tindakan yang tegas jika
terjadi suatu ancaman daerah, misaldari yang terkecil, yaitu mengadakan
penjagaan desa secara bergilir, melakukankerjasama antar negara dengan cara
latihan gabungan.
Sehingga akan terciptanya suatuwilayah satu kesatuan Indonesia
yang utuh.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar