Minggu, 14 November 2010

Apa Kabar Merapi ??????

Sejak meletus pada 5 November 2010, intensitas Merapi cenderung menurun. Namun, masyarakat tetap diminta tetap waspada dan tidak gegabah karena penurunan intensitas bukan patokan Merapi akan kembali ke kondisi normal. Para warga diharapkan bersabar dan tidak menembus zona bahaya yang telah ditetapkan untuk menghindari bahaya merapi karena meskipun aktifitasnya menurun tapi gejolak merapi tetap tidak bisa diprediksi alias bisa saja awan panas meluncur sewaktu-waktu.

Korban meninggal musibah letusan Gunung Merapi hingga Sabtu (13/11) malam mencapai 168 orang. Sebanyak 91 korban luka masih dirawat di Rumah Sakit Dr Sardjito, Yogyakarta. Evakuasi masih akan dilaksanakan, dan kemungkinan masih akan ditemukan korban tewas lainya.

Tumpahan material vulkanik akibat bencana erupsi Gunung Merapi yang terbawa air hujan berdampak pada perikanan di Kabupaten Bantul. Lahar dingin Gunung Merapi mengaliri sejumlah sungai yang menuju di wilayah Kabupaten Bantul, di antaranya sungai Code, Opak, Gajah Wong dan Winongo, sehingga petani ikan yang mengambil air dari sungai tersebut untuk budi daya perikanan berdampak buruk pada ikan-ikan itu, sejumlah ikan milik petani ikan kondisinya mabuk bahkan mati, karena memang aliran air yang digunakan untuk kolam tercemar material vulkanik.

Meski gunung Merapi terus mengeluarkan letusan setiap hari, namun warga di wilayah kecamatan Selo tidak lagi mendengar suara gemuruh sebagaimana terjadi pada letusan besar pekan lalu. Hal itu membuat warga yang kini masih tinggal di pemukiman di wilayah Selo semakin tenang tinggal di rumah mereka meski kawawsan itu masuk wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) yang diperluas.







1 komentar:

Unknown
19 April 2016 pukul 10.27

blog yang sangat bagus dan artikel yang menarik.
st3telkom

Posting Komentar