1.
MANUSIA
DAN CINTA KASIH
Untuk pembahasan materi kali
adalah tetang manusia dan cinta kasih. Cinta kasih, kasih sayang, kemesraan, pemujaan, dan belas kasihan
merupakan bagian hidup diri manusia. Bentuk-bentuk kehidupan yang dipenuhi rasa
cinta kasih dan kasih sayang dapat membangkitkan kreativitas manusia. Untuk
mengungkapkan rasa kasih sayang dan cinta kasih dapat melalui beberapa media.
Melalui media bahasa, lahirlah seni sastra; dengan media garis, warna, dan
bentiik, lahirlah seni rupa; dengan media nada, irama, dan suara, lahirlah seni
musik, dan lain-lain.
Cinta
kasih memang sangat terkait dengan kehidupan manusia. Hampir semua manusia
mengatakan bahwa cinta adalah sesuatu yang penting dalam hidup. Namun dalam
kehidupan sehari-hari kebanyakan orang tidak pernah berpikir tentang apa dan
bagaimana cinta itu. Padahal menurut Erich Fromm, cinta dapat diibaratkan
sebagai suatu seni sebagaimana bentuk seni lainnya, sangat memerlukan pengetahuan
dan latihan untuk dapat menggapainya.
Agar dapat
memahami cinta kasih secara mendalam, berikut akan diuraikan tentang cinta
dalam kehidupan sehari-hari yang selalu menjadi masalah hangat untuk
diperbincangkan. Dalam membina gerakan cinta, yang pertama perlu cepat disadari
bahwa yang disebut cinta sama sekali bukan nafsu. Sulit dihindari bahwa atas
dasar cinta murni yang dirasakan seseorang terhadap orang lain yang berlawanan
jenisnya, akhirnya akan bermuara pada perkawinan, yang akan berlanjut pula pada
hubungan seksual. Oleh karena itu, rasanya sulit diterima bahwa seseorang
menyatakan cinta sejati. Perbedaan cinta dengan nafsu dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Cinta bersifat manusiawi. Pada manusia cinta dapat
tumbuh dan berkembang, sedangkan pada binatang hanya terbatas pada nalurinya
untuk melindungi.
b. Cinta bensifat rohaniah, sedangkan nafsu sifatnya
jasmaniah. Luapan cinta seseora memberikan semangat dalam hidupnya dan bagi
yang menerimanya dirasakan sebagai kebahagiaan. Sementara nafsu yang jasmamah
cenderung untuk memuaskan dorongan seksual.
c. Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu
cenderung menuntut. Pemberian cinta dilakukan secara halus karena rohaniab
sifatnya, sedangkan dorongan nafsu mudah dilakukan sebagai paksaan.
Berbagai Bentuk Cinta
Dalam buku
“Seni Mencintai”, Erich Fromm (1983) mengartikan cinta sebagai sikap, suatu
orientasi watak yang menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan,
bukan menuju satu “objek” cinta. Ta mengemukakan tentang macam-macam cinta,
yaitu cinta persaudaraan, cinta keibuan, cinta erotis, cinta diri sendiri, dan
cinta pada Allah SWT. Bersumber dari cinta-cinta tersebut, manusia memberikan
kasih sayangnya kepada yang lain, terutama kepada sesama manusia dalam
mewujudkan hubungan pnibadinya.
1. Cinta
Persaudaraan
Cinta
persaudaraan (agape dalam bahasa Yunani) diwujudkan manusia dalam tingkah laku
atau perbuatannya. Cinta per saudaraan tidak mengenal adanya batas-batas
manusia yang berdasarkan suku bangsa, bangsa, ataupun agama. Dalam cinta mi
semua manusia sama, yaitu sebagai makhluk ciptaan Allah.
Cinta
persaudaraan pada umumnya melekat dengan sikap tanpa pamrih. Secara filosofis
dibuatkan dengan jargon “cintailah sesamamu sepertiengkau mencintaidirimu
sendiri”.
2. Cinta Keibuan
Kasih
sayang yang bersumber pada cinta keibuan yang paling ash adalah yang terdapat
pada seorang ibu terhadap anak kandungnya. Seorang ibu yang memperoleh benih
anak dan suaminya tercinta akan memeliharanya secara hati-hati dan penuh kasih
sayang. Setelah anak lahir melalui penderitaan yang hebat dan ibu, dirawat dan
diasuhlah anak dengan penuh kasih sayang. Dalam proses pengasuhan itu terdapat
serangkaian tugas yang harus dilakukan ibu, yaitu menyusui, merawat, menemani,
memandikan, membelai, dan sebagainya. Bagi seorang ibu tidak ada harta yang
paling berharga kecuali kehadiran anak, yang dianggap sebagai buah hati.
3. Cinta Erotis
Kasih
sayang yang bersumber dan cinta erotis (sifat membirahikan), memang merupakan
suatu yang sifatnya eksklusif sehingga sering memperdayakan cinta yang
sebenarnya. Hal mi terjadi karena antara cinta dan nafsu dipersepsikan secara
sama. Padahal jika dicermati secara seksama, keduanya memihiki pengertian yang
berbeda bahkan bertolak belakang. Kasih sayang dalam cinta erotis merupakan
kontak seksual yang ash dan yang ideal bersumber dan cinta. Kasih sayang erotis
dapat menjadi perekat hubungan suami istri dalam membina hidup berkeluarga.
4. Cinta Diri
Sendiri
Pada din
individu, di samping harus mencintai sesama juga ada keharusan mencintai din
sendiri (self love). Banyak orang menafsirkan bahwa cinta kepada din sendiri
identik dengan & Jika hal mi yang terjadi maka cinta pada din sendiri int
nilai negatif. Namun esensi mencintai din sendiri Incrigurus din sendiri
sehingga kebutuhan jasmani dan rohaninya terpenuhi secara wajar. Setiap
individu wajib niencintai dininya sendiri.
5. Cinta pada Allah
Cinta pada
Allah merupakan perwujudan pengabdian manusia ketika hidup di dunia. Orang yang
cinta pada Allah umumnya disebut religius atau taat beragama.
2.
MANUSIA
DAN KEINDAHAN
Manusia
adalah sesuatu yang indah, karena mereka menyukai terhadap keindahan alam
maupun terhadap keindahan seni. Keindahan alam adalah ‘keharmonisan yang
menakjubkan dan hukum-hukum alam”, yang dibukakan untuk mereka yang mempunyai
kemampuan untuk menerimanya. Sedangkan keindahan seni adalah keindahan buatan
atau hasil ciptaan manusia, yaitu buatan seseorang (seniman) yang mempunyai bakat
untuk menciptakan sesuatu yang indah, scbuah karya seni. Rata-rata manusia
terhadap yang indah tentu mengambil sikap terpesona. Bahwasannya tidak scmua
orang memuliki kepekaan keindahan itu memang benar, tetapi pada umumnya manusia
mempunyai perasaan keindahan.
Keindahan
yang diperbincangkan dalam tulisan ini adalah keindahan seth, sehingga tidak
terlepas dan pembicaraan tentang seni atau karya seni (keindahan seni, seni
sebagai intuisi dan cita-cita seni). Keindahan tentang seni telah lama menarik
perhatian para ahli atau filosof, sejak jaman Plato sampai jaman modern
sekarang ini. Teori tentang keindahan seni (artistik) muncul, karena mereka
berpendapat bahwa seni adalah pengetahuan per septip pcrasaan yang khusus.
lstilah “estetika”, yang dikemukakan untuk pertama kali oleh Baumgarten,
dipergunakan untuk membicarakan teori tentang keindahan seni (artistik).
Kemudian pengertian estetika berkenibang, akhir-akhir ini diberi arti sebagai
“ilmu pengetahuan tentang seni”.
PENGERTIAN
KEINDAHAN
Ada banyak
batasan yang diberikan pada kita, yang sanipai sekarang belum ada kata sepakat
tentang definisi keindahan yang obyektif. Mengenai batasan keindahan pada
umumnya dapat digolongkan pada 2 kelompok, yaitu:
(a). Definisi-definisi yang
bertumpu pada obyek (keindahan yang obyektif )
(b). Definisi-definisi yang
bertumpu pada subyck (keindahan yang subycktif).
Atas dasar
kcdua pokok penilaian itu, keindahan dapat ditinjau dan makna yang obycktif dan
juga dan segi yang subyektif.
Yang disebut
keindahan obyektif ialah keindahan yang memang ada pada obyeknya, yang
diharuskan menerima sebagaimana mestinya. Sedangkan yang disebut keindahan
subyektif, adalah keindahan yang biasanya ditinjau dan segi subyck yang
diharuskan mcnghayatinya. Dalam ha! mi keindahan adalah segala sesuatu yang
dapat mcnimbulkan rasa senang pada din si penghayat tanpa diiringi
keinginan-keinginan terhadap segala sesuatu yang praktis untuk
kebutuhan-kebutuhan pribadi.
Batasan
keindahan yang dikemukakan oleh Hebert Read tersebut di atas, dikatakan yang
paling mendekati kebenaran. Tetapi apabila kita telah lebih dalam, batasan
Hebert Read itu terlalu ditentukan oleh subyck dan dianggap sebagai perpaduan
unsur-unsur pengamatan. Jadi batasan Hebert Read itu
sifatnya terlalu sensual (jasmaniah), kurang ditinjau dan segi obyek yang
diamati yang memiliki keindahan itu. Keindahan itu tidak hanya merupakan
pcrpaduan dan peng amatan panca indera semata-mata, tetapi lebih daripada
visual melulu, lebih dalam lagi, juga merupakan pcrpaduan pengamatan batiniah.
Pengertian keindahan tidak hanya terbatas pada kenikmatan penglihatan saja,
tetapi juga termasuk kenikmatan spiritual.
ESTETIKA (TEORI
TENTANG KEINDAHAN DAN SENI)
Manusia
memiliki sensibilitas esthetis, karena itu manusia tak dapat dilepaskan dan
keindahan. Manusia membutuhkan keindahan dalam kcsempurnaan (keutuhan)
pribadinya. Tanpa estetika mi, kemanusiaan tidak lagi mempunyai perasaan dan
semua kehidupan akan menjadi steril. Dcmikian cratnya kehidupan manusia dengan
keindahan, maka banyak para ahli/ccndckiawan mengadakan studi khusus tentang
keindahan.
Teori
tentang keindahan dan seni dikembangkan dan pengertian “estetika”. Aslinya
estetika berarti ‘ tentang ilmu penginderaan” yang sesuai dengan pengertian
etiinologisnya. Tetapi kemudian diberi pengertian yang dapat ditenima lebih
luas ialah teori tentang keindahan dan seni”.
Filosof
yang pertama memperlakukan estetika sebagai suatu bidang studi khusus ialah
Baumgarten (1735). Baumgarten mengkhususkan penggunaan istilah ‘estetika” untuk
teori tentang keindahan artistik, karena ia berpendapat seni sebagai
pengetahuan perseptif perasaan yang khusus. Tetapi filosof lain yaitu Kant
tidak sependapat, sehingga ia tidak pernah menggunakan istilah estetika dalam
memperbincangkan teori tentang kein dahan dan seni.
Aristoteles
menggunakan istilali “puitik dan ‘ untuk teori keindahan artistik, yang oleh
Baumgarten dijadikan bagian khusus dan estetika.Dahulu estetika dianggap
sebagai suatu cabang filsafat, sehingga memiliki atau diberi pengertian sebagai
sinonim dan ‘filsafat seni. Tetapi sejak akhir abad 19, lebih-lebih akhir-
akhir ini ada suatu gejala yang menekankan sifat-sifat imperis, oleh karena itu
menganggap sebagai “ilmu pengetahuan tentang seni”.
Dalam
sejarah peradaban manusia, perhatian pada estetika demikian menonjOl dan
berpengarUh langsung atau tidak langsung memprakarsai aspek-aspek kehidupan
intelcktual dan spiritual dalam masyarakat. Bangsa Yunani kuno telah menyadari
betapa pentingnya anti keindahan dan seni dalam konsep hidup manusia. Dan
bangsa Timur (termasuk Indonesia)
bahkan lebih tinggi mcnempatkan penhingnya keindahan dan seni dalam konsep
hidupnya. hasil-hasil karya seniman timur, merupakan penampilan ekspresi
tertinggi tentang kebutuhan spiritual ini. Bangsa bangsa Timur seperti halnya
Plato melihat adanya hubungan harmonis an tara
seni dan keindahan. Bangsa Indonesia
telah mempcnlihatkan hal mi sejak sebelum kedatangan orang-orang Hindhu di
Indonesia. Menurut Prof. H. Muhammad Yamin yang dikemukakan dalam bukunya 6000
tahun Sang Merah Putih”, yang dikutip dan pendapat Kern, bahwa bangsa Indonesia
sebelum datangnya orang-orang Hindhu di Indonesia telah memiliki tujuah
kepadaian Austronesia, yaitu:
- Pandai bersawah berladang.
- Pandai beternak dan menyalurkan air.
- Pandai bcnlayar dan melihat bintang.
- Berkepercayaan sakti yang teratur.
- Berkesenian rupa, pahat dan logam.
- Bersatuan masyarakat dan tata negara.
- Berpenghormatan sang Merah Putih.
Berdasarkan
kepandaian yang tujuh tersebut di atas, dalam jaman prascjarah itu sungguhlah
jikalau kita pikirkan meriahnya hidup kepercayaan yang melahirkan kesenian di
lapangan kewarnaan, kepahatan, kelogaman dan keukiran serta pengertian tentang
ilmu hitung.
Dan
kctcrangan tersebut di atas, bangsa Indonesia tclah terbukti bahwa
sejak masa prasejarah telah mcncmpatkan pentingnya arti keindahan seni dalam
konsep hidupnya. Beberapa bukti yang telah sampai ke jaman kita sekarang mi
mcnunjukkan hal itu. Waruga, yaitu kubunan batu yang terdapat di Gunung Kidul
di sebelah selatan Yogyakanta, Pascmah dan Jawa Timur, yang usianya barangkali
lcbih tua daripada jaman perunggu In donesia, di antara Waruga itu ada yang
menyimpan lukisan berwarna-warna. Satu daripadanya melukiskan bendera mcrah
putih yang berkibar di bclakan.g scorang perwira menunggang kcrbau, sepcnti
yang berasal dan kaki gunung Dompu.
Demikian
dan itulah beberapa bukit bahwa bangsa Indonesia telah menyadari scjak
jaman dahulu kala, bctapa pcntingnya arti keindahan dan seni dalam konsep hidupnya.
PERASAAN
KEINDAHAN (SENSIBILITAS ESTETIS)
Manusia
dikatakan adalah makhluk bcnpikir atau homosapiens. Tetapi manusia itu bukan
semata-mata makhluk yang berpikir, sekedar homo sapiens yang steril. Manusia
disamping makhluk berpikin, juga merasa dan mengindera. Melalui panca indera
manusia dapat merasakan sesuatu. Apabila manusia merasakan akan sesuatu itu
menyenangkan atau menggembirakan dan sebagainya, timbul perasaan puas. Demikian
juga terjadi, kepuasan timbul setelah seseorang melihat atau merasakan sesuatu
yang indah. Rasa kepuasan itu lahir setelah perasaan keindahan yang ada pada
setiap orang itu bangkit. Tiap-tiap orang memiliki pcrasaan keindahan.
3.
MANUSIA
DAN PENDERITAAN
Dr. Orison
Swctt Marden dalam bukunya, Menindas wasangka dan rasa takut, peperangan, kejahatan,
penyakit, kemelaratan ataupun kelaparan sebagai musuh besar kita, meski
bagaimanapun hebatnya belumlah boleh kita namakan musuh terbesar manusia,
karena menurut ahli ini ada sesuatu yang lebih merupakan musuh utama manusia
yaitu “ RASA TAKUT ” .
Gangguan
seperti penyakit, bencana kelaparan ataupun peperangan itu tidak setiap hari
datangnya pada kita. Mereka tidak bisa begitu saja merajalela dan merusak
ketentraman hidup manusia. Justru rasa takutlah yang setiap saat menghinggapi
diri kita. Memang bila kita selidiki maka sebenarnya kita jusru lebih banyak
mendenita karena takut gagal, takut merasa sakit dan sebagainya, daripada
menderita karena kegagalan atau menderita karena sakit itu sendiri. Kita takut
pada sesuatu lama sebelum malapetaka itu sendiri datang mengganggu kita.
Kadangkala
demikian kuatnya daya khayal itu merasuk pada diri seseorang sehingga dapat
menyebabkan gangguan jiwa yang disebut dcngan PHOBIA.
Perkataan ini berasal dan bahasa Yunani yang artinya takut, sedangkan rasa
takut itu sendiri merupakan suatu yang sangat penting bagi kita dalam kehidupan
ini. Rasa takut atau kuatir membuat kita bcrhati-hati dan membuat kita merasa
perlu memanggil ambulance jika ada kecelakaan, jadi rasa takut memperingatkan
kita setiap ada bahaya. Tetapi phobia adalah rasa takut yang terlalu
dibesar-besarkan, di mana sebenarnya tidak ada perlunya. Akibatnya akan menjadi
penyakit psikis dan medis, sehingga harus ditangani oleh dokter.dan bila hal
itu dibiarkan terus-menerua akan menjadi penyakit kejiwaan.
Beberapa jenis
Phobia
A. CLAUSTROPHOBIA
Phobia ini
adalah yang paling dikenal dan paling biasa. Claustrophobia adalah rasa takut
terhadap ruangan tertutup, sesuatu yang agak mudah dimengerti dan dengan mana
kita dapat bersimpati.
B. AGORAPHOBIA.
Sedang
agoraphobia lebih sukar diterangkan dan diperkirakan bahwa untuk phobia ini
adalah rasa takut pada ruangan yang terbuka. Dalam bahasa Yunani kuno, agora
berarti tenipat pertemuan umum dan agoraphobia secara lebih jauh dapat
diterangkan sebagai ketakutan akan tempat umum. Penderita agoraphobia takut
pergi dan berada di antara orang banyak. Tanpa pcrawatan dan prngobatan,
pendenita ini dapat menjadi begitu gugup sehingga mereka takut pergi keluar
rumah mereka sendiri.
Kebanyakan
dan pcnderita-pendcrita ini terdiri dan wanita wanita dan mereka kadang-kadang
terikat pada rumah-rumah mereka sampai bertahun-tahun. Meskipun mereka takut
keluar sendiri dan menghadapi umum, mereka tidak suka diam di rumah sendirian;
mrreka merasa tertekan, tidak dapat tidur dan mempunyai banyak gejala-gejala
lain. Terlalu mudah untuk mengatakan bahwa agaraphobia adalah pendenila
penyakit syaraf atau penyakit berbahaya. Bagi seorang yang tidak pernah
merasakan panik yang tidak’ dapat diterangkan, memang kedengarannya mustahil.
Bagaimana scorang agoraphobia mencrangkan kctakutannya. Kita takut pada tiap
kcadaan yang tidak dapat dihindari. Kadang kadang kita bangun malam hari dalam
kcadaan takut tanpa ada sebab.
c. Phobia Terbang
Banyak
orang mengalami suatu getaran atau tekanan bila mereka memakai tali pengaman di
dalam pesawat terbang, mereka harus diberi obat penenang sebelum mereka naik
pesawat terbang atau mereka tidak mau terbang sama sekali.
Penyebab Phobia
Ahli-ahli
medis mempunyai pendapat yang berbeda-beda, dan hanya penderita yang mempunyai
teori tentang asal mula dan ketakutan mereka. Kebanyakan phobia dimulai dengan
suatu shock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu. Umumnya ada dua
aliran tentang penyebab phobia. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa
suatu phobia adalah suatu gejala dan suatu problema psikologis yang dalam yang
harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukkan. Kebanyak ahli-ahli setuju bahwa
tekanan dan sindiran. Rasa sakit banyak hikmahnya, antara lain dapat
mendekatkan diri penderita kepada Tuhan, dapat menimbulkan rasa kasihan
terhadap penderita dapat membuka rasa keprihatinan manusia, rasa sosial,
dermawan, dan sebagainya. Tiap rasa sakit atau penyakit ada obatnya. Hanya
tergantung kepada penderita atau keluarga penderita, apakah ada usaha atau
tidak. Bagi yang berusaha sungguh-sungguh dengan disertai mendekatkan diri
kepada Tuhan dan pasrah kepada-Nya maka Tuhan akan mengabulkan doa dan
usahanya.
Pengobatan Phobia
Penderita
phobia dianggap sebagai kasus tersendiri maka pengobatannya juga masih
dicarikan. Kesukaran pertama adalah mcnentukan diagnosanya. Beberapa dokter
memberikan obat penenang yang dapat menolong, meskipun banyak penderita merasa
bahwa obat penenang hanya dapat meredakan gejala tanpa menyembuhkan
penyakitnya. Psikoanalis – psikoanalisis berkonsentrasi pada penemuan sebab
Mana phobia itu dan menolong si penderita supaya mengerti dan berkompromi
dengan dorongan-dorongan sex atau dorongan- dorongan yang mcnghancurkan
daripada melarikan diri dan penyakit itu.
Suatu cara
pengobatan yang dipergunakan. Si penderita didorong untuk mengalami ketakutan
yang semaksimal mungkin, maka gejala ketakutan akan hilang sesudah penderita
mengalami secara dalam. TETAPI TINGKAH LAKU adalah cara lain yang tetap dipakai
dengan sukses. Prinsipnya adalah rileks. Si penderita diajar untuk dapat rileks
sambil memandang obyck atau keadaan yang ditakuti.
MELENYAPKAN RASA
TAKUT.
Kita sudah
mengetahui bahwa rasa takut itu merupakan momok yang senantiasa mengganggu
kita. Sebenarnya, sebagaimana kita sendiri menciptakan rasa takut itu, kita pun
dapat mcnguasainya. Dengan akal sehat kita bisa menentangnya. Memang tidak
mudah untuk melakukan itu. Tapi dengan latihan-latihan kita akan bisa melawan
rasa takut itu sedikit demi sedikit. Jangan biarkan diri terpengaruh oleh
gangguan gangguan itu. Justru biarkan diri untuk menjadi tuan dan mereka,
hingga kita berkuasa untuk menerima atau menolak, menurut kehendak kita.
Yakinlah bahwa tidak ada orang lain yang akan sanggup membuat kita takut.
Memang mereka bisa berbuat sesuatu yang kiranya dapat rnembangkitkan rasa takut
kita. Tapi itu tidak akan berarti apa-apa, bila kita telah siap menghadapinya,
bahkan kita bisa mengendalikannya.
Dibawah ini beberapa cara
untuk melenyapkan rasa takut yaitu :
1. Kembangkan kelebihan lupakan kekeliruan
2. Menganggap kegagalan adalah kesempatan yang
tertunda
3. Mencari cara dan hal baru yang lebih efisien
4. Jangan melakukan pekerjaan dengan tergesa-gesa
5. Berani mengambil resiko dengan perhitungan yang
matang.
FRUSTASI
- Frustasi adalah suatu problem pribadi yang
disebabkan oleh keinginan, harapan yang tidak atau gagal diselesaikan,
diperolehnya.
- Frustasi juga berarti suatu keadaan dimana suatu
kebutuhan tidak dapat terpenuhi atau tujuan yang tidak bisa tercapai, dengan
kata lain orang yang mengalami hambatan atau usahanya gagal mencapai tujuan.
OBSESSI
Obsessi
merupakan pikiran yang bersifat terpaku (parsistent) dan senantiasa bcrulang
kembali, yang mcndcsakkan din ke taraf kesadaran individu dan timbulnya tidak
dapat diclakkan oleh individu yang bersangkutan. Merupakan pikiran yang tidak
wajar pula, seperti halnya phobia, disertai sikap emosional yang kuat. Obsessi
dan phobia biasanya merupakan alasan untuk bertindak secara kompulsif. Individu
yang ber sangkutan tahu betul sifat yang tidak wajar dalam sikapnya. Tetapi
perubahan juga tidak akan terjadi, meskipun orang berusaha menginsyaf kannya
melalui jalan dan ratio.
KOMPULSIF
Merupakan
suatu pcrbuatan yang didasari dan diketahui oleh individu yang bersangkutan,
akan tetapi seolah-olah dilakukannya di luar kekuasaannya, walaupun ia tahu
perbuatan itu tidak wajar atau tidak masuk akal.
Soni tidak
pernah puas menutup pintu hanya satu kali. Rasa was- was dan takut selalu
menyelimuti dirinya, seakan-akan ia belum beres dalam menutup pintu. Soni
sangat kompulsif dalani mengunci pintu. Soni sendiri sebenarnya tahu dan sadar
bahwa kunci itu cukup dikunci satu kali saja. Tetapi karena pikirannya bersifat
obsessif, maka ia tidak kuasa mengelak dorongan perbuatan yang bersifat
kompulsif itu. Seakan-akan mengunci pintu yang berulang ulang sampai
menjengkelkan dirinya sendiri itu di luar kekuasaannya sendiri.