Kamis, 17 Maret 2011

Bom Di Tujukkan untuk ULIL ABSHAR

JAKARTA, KOMPAS.com — Aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla, mengatakan, kasus bom buku yang terjadi di KBR68H sengaja dirancang dengan motif keagamaan untuk mengaburkan motif politik.
”Ini dirancang sangat baik, dengan motif-motif keagamaan. Tapi, menurut saya, hal tersebut dilakukan hanya untuk menutupi motif politik,” kata Ulil kepada wartawan di Kantor KBR68H Utan Kayu, Jakarta, Rabu (16/3/2011).
Karena tergambarkan dengan motif keagamaan, kata Ulil, peristiwa bom di KBR68H dapat menimbulkan teror kepada aktivis yang memperjuangkan pluralisme dan kebebasan beragama. ”Tidak ada yang diuntungkan dalam peristiwa tersebut. Malah dengan peristiwa itu dapat menimbulkan teror terhadap orang-orang yang punya pandangan berbeda dalam memperjuangkan prinsip, baik dalam hal keberagaman maupun kebebasan beragama,” tuturnya.
Ulil menceritakan, sebelum peristiwa terjadi, ia tidak pernah merasa diancam. Menurut dia, ancaman terakhir yang ia terima pada 6 tahun silam. ”Dulu lima atau enam tahun lalu memang pernah mendapat ancaman, tapi akhir-akhir ini aman,” kata Ulil.
Mengenai pelaku, Ulil tidak bisa berspekulasi. ”Untuk hal itu, saya tidak berani berspekulasi. Yang bisa saya pastikan adalah saya target mereka saja,” ujarnya.
Selasa (15/3/2011), sebuah paket bom meledak di KBR68H, Utan Kayu Jakarta Timur. Bom tersebut berasal dari paket berisi buku yang ditujukan untuk Ulil Abshar Abdalla. Ledakan bom melukai lima orang, termasuk Komisaris Dodi Rahmawan yang mengalami luka serius pada tangan kirinya.
Jakarta - Aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla berjanji memberikan keterangan kepada penyidik terkait paket buku berisi bom untuk dirinya yang kemudian meledak di Jl. Utan Kayu, Jakarta Timur.

"Ulil janji via telepon ke penyidik akan memberi keterangan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar di Mapolda, Jakarta, Kamis (17/3/2011).

Namun, karena Ulil sedang sibuk maka sampai saat ini belum memberikan keterangan. "Mungkin ada kegiatan Pak Ulil, jadi tidak bisa ke sana (penyidik). Tapi Polisi selalu siap melayani masyarakat," terangnya.

Sebagaimana diberitakan, Sebuah bom meledak di kantor radio KBR68H yang lokasinya berdekatan dengan Komunitas Utan Kayu dan Jaringan Islam Liberal (JIL), Selasa (15/3/2011) petang.

Bom tersebut ditujukan kepada aktivis JIL Ulil Abshar Abdalla. Bom meledak setelah dicoba dijinakkan Kasat Reskrim Polres Jaktim Kompol Dodi Rahmawan dengan cara menyiraminya dengan air.Ledakan tersebut menyebabkan telapak tangan kiri Kompol Dodi mengalami luka parah hingga terputus dan melukai wajah koordinator keamanan Komunitas Utan Kayu, Mulyana. 

Biografi Ulil :
Ulil Abshar-Abdalla (lahir di PatiJawa Tengah11 Januari 1967; umur 44 tahun) adalah seorang tokoh Islam Liberal di Indonesia. Ulil berasal dari keluargaNahdlatul Ulama. Ayahnya Abdullah Rifa'i dari pesantren Mansajul Ulum, Pati, sedang mertuanya, Mustofa Bisri, kyai dari pesantren Raudlatut Talibin, Rembang.
Pendidikan :
Ulil menyelesaikan pendidikan menengahnya di Madrasah Mathali'ul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah yang diasuh oleh KH. M. Ahmad Sahal Mahfudz (wakilRois Am PBNU periode 19941999). Pernah nyantri di Pesantren Mansajul 'Ulum, Cebolek, Kajen, Pati, serta Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang. Dia mendapat gelar Sarjananya di Fakultas Syari'ah LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) Jakarta, dan pernah mengenyam pendidikan diSekolah Tinggi Filsafat Driyarkara. Saat ini ia sedang menempuh program doktoral di Universitas BostonMassachussetts, AS.
Keorganisasian :
Ulil pernah menjadi Ketua Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Nahdlatul Ulama, Jakarta, sekaligus juga menjadi staf peneliti di Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Jakarta, serta Direktur Program Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP). Ia dikenal karena aktivitasnya sebagai Koordinator Jaringan Islam Liberal. Dalam aktivitas di kelompok ini, Ulil menuai banyak simpati sekaligus kritik. Atas kiprahnya dalam mengusung gagasan pemikiran Islam ini, Ulil disebut sebagai pewaris pembaharu pemikiran Islam setelah Cak Nur (Nurcholish Madjid)

0 komentar:

Posting Komentar