Selasa, 15 Februari 2011

Tradisi Maulid Nabi di berbagai daerah di Indonesia

Arti maulid Nabi sendiri adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Kata maulid atau milad dalam bahasa Arabberarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.


Tradisi maulid Nabi di di Dasan Agung Mataram NTBMaulid tidak sebatas ceramah dan acara makan-makan, melainkan juga parade musik sepanjang jalanan. Ironisnya event tersebut dilaksanakan sambil berjoget sepanjang waktu dari malam sampai subuh, kemudian dari siang siang sampai waktu shalat magrib. Sehingga yang sudah tidur harus bangun karena suara musik dan keributan yang sangat keras.


Tradisi mauilid Nabi  Di Serang, Banten, alunan seni rebana menjadi pembuka rangkaian perayaan di Desa Cipocok Jaya. Rebana biasanya disandingkan dengan pembacaan salawat dan Maulid Nabi yang kental nuansa ke-Islamannnya , Perayaan semakin meriah dengan adanya arak-arakan serta sajian aneka makanan. Demikian pula dengan pembakaran petasan, membuat suasana perayaan semakin terasa. Uniknya, semua itu dilakukan warga sekitar sambil berkeliling kampung.


Tradisi maulid Nabi di Mojokerto, Jawa Timurpunya cara tersendiri dalam perayaan Maulid Nabi. Salah satunya adalah dengan berbagi kepada warga tak berpunya. Di Desa Kauman, misalnya, saat berbagi inilah yang biasanya ditunggu-tunggu. Tradisi yang disebut rombekan ini tak lain bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan berbagi untuk sesama [baca:Rombekan, Sebar Uang di Maulid Nabi]. Tradisi yang sudah berlangsung turun-temurun ini bertujuan agar anak-anak rajin salat dan beribadah. 


Tradisi maulid Nabi di Aceh ,  menyambut maulid Nabi dengan beragam aktivitas ritual dan sosial. Kelahiran Rasul saw itu dirayakan dengan meriah dan penuh antusias. Mulai masyarakat kampung hingga kota, mengadakan ceramah umum, acara zikir dan doa bersama di masjid atau meunasah. Satu hal tak ketinggalan adalah kandhuri (makan bersama).


Tradisi maulid Nabi di Kalimantan Tengah , tradisi Baayun yang biasa di gelar pada bulan Maulid atau bulan Rabiul Awal merupakan tradisi turun temurun masyarakat pemeluk agama Islam di Kalimantan Selatan. Tradisi berisi pembacaan doa shalawat sambil mengayun anak dalam ayunan ini sudah berlangsung ratusan tahun lamanya dan terkait dengan kepercayaan masyarakat adat Dayak pegunungan Meratus.Biasanya, tradisi Ba’ayun digelar di areal makam Pangeran Suriansyah, Kuin Utara Kota Banjarmasin, raja Banjar penyebar agama islam di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Tradisi tahunan dengan mengayunkan anak pada bulan Maulud ini bertujuan agar sang anak jika sudah besar nanti menjadi orang yang sehat berbakti kepada orang tua, serta dapat mengikuti ketauladanan Nabi Muhammad SAW. 

0 komentar:

Posting Komentar