Selasa, 04 Januari 2011

Penyakit Maag

Menurut dr. H. Chudahwan Manan DSPD, Gastroeterolog FKUI RSCM, penyakit ini memang disebabkan oleh meningkatnya produksi asam lambung. Dan menurut sejumlah ahli penyakit pencernaan, bakteri Helicobacter Pylori, bisa menjadi pemicu timbulnya penyakit.
Orang tidak akan menduga bahwa jika penyakit ini juga bisa disebabkan oleh keberadaan bakteri. Karenanya, gastroenterolog atau dokter ahli pencernaan belakangan banyak membicarakan makhluk renik ini. Panjang H. pylori 2 – 3 mikron dan lebarnya 0,5 mikron. Bentuknya seperti spiral berekor diselubungi lapisan mirip rambut atau flagela.Dalam keadaan tidak aktif, makhluk ini berubah bentuk menjadi cocoid yang berlindung dalam kapsulnya. Begitu keadaan memungkinkan baginya untuk aktif, dengan gesitnya ia bergerak. Ia bersarang dan berkembang biak dalam lapisan mukus perut, dalam suasana asam tinggi.
Bakteri ini memerlukan urea (hasil akhir utama dari metabolisme protein mamalia) serta hemin (pigmen merah dalam darah) untuk berkembang biak. Ternyata hanya sel-sel jaringan mukus dalam lambung yang dapat menyimpan nutrisi esensial ini. Tentunya, kalau tidak dibasmi, akan tumbuh subur dan bisa bertahan hidup sampai puluhan tahun dalam lambung manusia sambil menggegoroti daerah di sekitar “rumahnya”. Karena lambung tempat hidup paling nyaman baginya, dia ogah bermigrasi ke organ pencernaan lain seperti usus besar, esofagus.
Penyakit yang diakibatkan oleh bakteri ini tidak bedanya dengan penderita sakit maag biasa. Yakni mual kembung dan nyeri. Hanya, bedanya berulang kali penyakitnya kambuh. Hanya, pada kasus terparah bisa sampai mengakibatkan muntah dan berak darah.
Karena latar belakangnya itu, maka bakteri ini juga berindah dengan perlakuan menusia yakni melalui ludah dan masuk ke mulut. Misalnya penggunaan gelas, sendok, atau piring makan secara bersama-sama. karena kurang higienis, makanan bisa terkontaminasi faeses yang mengandung bakteri itu.
Dari hasil penelitian dunia gastroenterologi, terjadinya tukak lambung atau tukak usus ternyata bakteri ini 100% memiliki peran. Bahkan berdasarkan diagnosa beberapa pasien yang datang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, 90% pasien positif mengidap H.Pylori. Pada pasien penderita gastritik kronik aktif, bakteri ini didapatkan pada 80% kasus. Sedangkan pada penderita tukak lambung 70 – 80%. Bahkan, pada tumor lambung sekitar 60%.
Kata dr. Manan, sumber bakteri ini memang masih dipertanyakan, apakah air yang digunakan untuk mencuci sayuran mentah atau saat mencuci alat makan. Namun cara untuk menemukan bakteri ini perlu menjalani dua tahapan. Yakni cara noninvasif dan invasif.
Noninvasif artinya melalui darah, diperiksa antibodi penderita terhadap bakteri ini. Semakin tinggi antibodinya, semakin besar kemungkinan terinfeksi bakteri ini. Pemeriksaan noninvasif juga bisa dilakukan melalui tinja, urine, atau ludah. Namun, pada anak-anak justru tes melalui urine hasilnya lebih memuaskan. Tes H. pylori melalui darah pada bayi ternyata hasilnya tidak memuaskan walaupun antibodi sang ibu dengan H. pylori positif muncul dalam darah si bayi.
Sedangkan cara invasif dilakukan dengan pengambilan jaringan lambung dengan alat endoskopi. Ada lagi tes urease cepat (RUT, Rapid Urease Test), yakni setelah diambil sampel jaringan lambung, selanjutnya dikulturkan dalam gelas yang sudah diisi cairan khusus. Setelah didiamkan 20 – 60 menit terjadilah perubahan warna (warna merah menunjukkan H. pylori positif tinggi). Jaringan lambung itu dikulturkan dalam konsentrasi oksigen rendah (5%). Tes tidak bisa dilakukan dengan konsentrasi oksigen tinggi.
Ada lagi urea breath test yakni pemeriksaan berdasarkan penelitian napas. Melalui suatu alat khusus, dilihat reaksi kimianya. Pasien diberi minuman yang mengandung unsur urea(13C) ditandai elemen isotopik karbon nonradioaktif. Bila hasilnya positif, gas karbon dioksida 13C akan muncul dalam 10 – 20 menit, berarti bakteri menghancurkan urea. Sebaliknya, kalau hasilnya negatif, unsur 13C karbon dioksida tidak muncul. Pemeriksaan seperti ini belum dilakukan di Indonesia karena alatnya mahal.
Untuk menghilangkan bakteri ini dalam tubuh pasien, menurut dr. Manan tidak mudah. Karena tahapan pengobatan dengan pemberian Three durg treatment yakni tetracyline(TC), metronidazole (MNZ), dan amoxicilin (AMPC) atau clarithromycin (CAM) tidak banyak membuahkan hasil. Bahkan cara penggunaan obat yang keliru bisa menimbulkan efek samping berupa reaksi alergi kulit dan nyeri lambung.
Dianjurkan dr. Manan jika sakit lambung yang tidak kunjung sembuh sebaiknya diperiksa secara lebih teliti. Penyakit maag memang merupakan penyakit umum yang biasanya dapat disembuhkan dengan obat jenis antasid. “Tapi kalau setelah dua minggu diobati penyakitnya tidak juga sembuh, jangan segan-segan untuk memeriksakan diri kembali,” katanya.
Sumber: Indosiar.com

Beberapa hal yang memicu penyakit maag bangkit kembali, adalah:
1. Kopi, teh atau minuman lain yang mengandung kafein
Kafein dapat mengendurkan lower esophageal sphincter (LES), katup antara lambung dan tenggorokan, sehingga menyebabkan gas di lambung naik hingga kerongkongan.
2. Coklat
Coklat mengandung konsentrasi teobromin (sebuah senyawa yang secara alami ada di tanaman seperti cocoa, teh dan kopi), yang akan melemaskan otot LES, memicu asam lambung naik ke kerongkongan.
3. Makanan Berminyak dan Berlemak
Makanan tersebut cenderung lambat dicerna, membuat makanan tinggal lebih lama di lambung. Hal ini dapat membuahkan peningkatan tekanan di lambung, yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan terjadinya pelemahan LES. Jika LES melemah, asam lambung akan naik ke kerongkongan.
4. Tomat dan produk Berbahan Dasar Tomat
Makanan tersebut semuanya meningkatkan peluang melemahnya katup LES yang membuat asam lambung naik
5. Alkohol
Alkohol bekerja melenturkan katup LES, sehingga menyebabkan refluks, atau berbaliknya asam lambung ke kerongkongan. Alkohol juga meningkatkan produksi asam lambung.
6. Rokok
Bahan kimia pada asap rokok dapat melemahkan katup saat dia melewati paru-paru masuk kedalam darah.
7. Makan dalam jumlah Besar
Perut yang ‘penuh’ dapat memberikan tekanan ekstra pada katup LES, yang akan meningkatkan peluang terjadinya kejadian berbaliknya sejumlah makanan ke kerongkongan.
8. Buah asam dan Jus
Buah-buahan yang berasa asam berikut produknya, seperti jus, berperan dalam melenturkan LES.
9. Makan antara 2-3 Jam Sebelum tidur
Berbaring dengan perut penuh dapat menyebabkan isi perut menekan katup LES, meningkatkan peluang terjadinya refluks makanan ke kerongkongan.
10. Pakaian Terlalu Ketat
Pakaian yang memeluk terlalu ketat di sekitar perut akan menekan perut, sehingga makanan akan terdorong naik mendorong katup LES. Pakaian yang dapat menimbulkan masalah semacam ini antara lain korset dan mengencangkan ikat pinggang terlalu ketat…
11. Telat makan
12. makan makanan yang pedas, seperti cabai, merica, dll
13. makan sayuran2an seperti kol, bayam, kangkung, sawi dan hampir semua yang sayuran dedaunan yang hijau.
Obat untuk penyakit maag , daun pohon RUKAM yang terdapat di Sumatera

Sedikit tentang POHON RUKAM (catatan dari penelitian IPTEK)
Rukam berperawakan pohon kecil, tingginya 5-15(-20) m; batang dan percabangannya yang tua biasanya bengkok bengkok, beralur dan bercabang-cabang di dekat pangkalnya; batang yang muda beserta cabang-cabangnya berduri keras dan mengayu, bercabang-cabang atau tidak, panjang duri mencapai 10 cm; pohon yang diperbanyak dengan klon biasanya tidak berduri. Daunnya berbentuk lonjong sampai bundar telur atau jorong sampai lanset-lonjong, berukuran {(6,5-)10-15(-18)} cm x {4-7(-9)} cm, tak berbulu atau berbulu pada tulang tengah dan peruratan daunnya, lembaran daun sebelah atas seringkali berkilap, berwarna hijau tua, pada saat daun masih muda berwarna merahkecoklatan dan menggantung, pinggiran daun bergerigi kasar; tangkai daun panjangnya 5-8 mm. Perbungaannya berbentuk tandan berbunga sedikit, berukuran pendek, berada di ketiak daun, berbulu halus; gagang bunga panjangnya 3-4 mm; bunga berwarna kuning kehijau-hijauan, umumnya berkelamin tunggal; daun kelopak 4 helai, jarang 3-6 helai; tidak berdaun mahkota; bunga jantan bercuping cakram 8, berdaging, berwarna jingga atau putih kekuning-kuningan, berbenang sari banyak sekali; bunga betinanya biasanya tak berbenang sari, tangkai putik 4-6(-8), lepas-lepas, kepala putiknya kurang tegas, bercuping dua. Buahnya bertipe buah buni yang bentuknya bulat, bulat gepeng sampai bulat telur sungsang, berdiameter 2-2,5 cm, berwarna hijau muda sampai merah jambu atau hijau-lembayung sampai merah tua, berdaging keputih-putihan, banyak mengandung air yang asam rasanya; di ujung buah masih ada bekas tangkai putik kecil-kecil sebanyak 4-6(-8), mirip paruh, dalam bentuk lingkaran. Berbiji pipih, sebanyak 4-7 butir. Kandungan Buah rukam yang telah berwarna merah-lembayung tua memiliki daging buah berwarna putih. Analisis per 100 g bagian yang dapat dimakan di Filipina menunjukkan perbandingan sebagai berikut: 77 g air, 1,7 g protein, 1,3 g lemak, 15 g karbohidrat, 3,7 g serat, dan 0,8 g abu. Nilai energinya 345 kJ/ 100 g.
Syarat Tumbuh
Rukam tumbuh di lingkungan tropik basah pada ketinggian sampai 1500 m dpl., tetapi dijumpai juga yang tumbuh liar pada ketinggian 2100 m dpl. Habitat alaminya adalah hutan primer dan sekunder, seringkali dijumpai di sepanjang sungai, dan rukam ini tumbuh di bawah naungan atau di lahan terbuka. Pohon rukam tampaknya dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai suhu, curah hujan, dan tipe tanah.

CARA PENGOBATAN
Ambil DaunRukam, lalu dijemur hingga kering.
1. Rebus 3-5 helai daun yang sudah kering dengan 1-1,5 gelas air
2. diamkan sampai mendidih hingga airnya berwarna seperti air teh
3. tuangkan dalam gelas dan dinginkan
4. minum 1-2 kali sehari pagi dan sore

Bagi permulaan penyembuhan, dapat dilakukan sampai 2 minggu, kemudian bisa dikurangi 1 kali sehari hingga anda merasa sembuh.

0 komentar:

Posting Komentar